Kesenian yang ada di Kabupaten Jembrana Bali
Seperti halnya Daerah Bali Pada umumnya, di Kabupaten Jembrana juga terdapat kesenian-kesenian khas Daerah Jembrana seperti Kesenian Jegog, Joged Bung-bung, Bungbung Gebyog, dan Kendang Mebarung yang tidak terdapat pada Daerah Bali Lainnya.
Kesenian Jegog
Kesenian Joged Bungbung
Kesenian Kendang Mebarung
Kesenian Bungbung Gebyog
Lawar
Lawar |
Ayam Betutu
Ayam Betutu |
Makepung, Tradisi Asli Jembrana Menuju Pentas Dunia
Memanfaatkan bambu yang dirangkai sebagai alat intrumennya yang menghasilkan instrumen/irama yang sangat merdu untuk dinikmati. Jegog pertama kali berkembang di banjar sebual desa Dangintukadaya yang diciptakan oleh Kiang Gelinduh. Kesenian Jegog disertai tarian yang biasanya dibawakan oleh beberapa orang remaja putri/putra
Kesenian ini juga memakai bambu sebagai alat instumenya yang disebut Gamelan. Dari segi ukuran Gamelan Joged Bungbung ini lebih kecil dibandingkan dengan Gamelan Jegog. Kesenian Joged Bungbung ini selalu disertai tarian yang dibawakan oleh remaja putri dengan mengenakan pakaian khas Jembrana, sehingga menghasilkan tontonan yang sangat menarik.
Kesenian ini memanfaatkan Kendang yang sangat besar ukurannya, yang biasanya dimainkan oleh 2 orang untuk masing masing kendang tersebut.
Menggambarkan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menumbuk padi. Bungbung Gebyog ini biasanya dibawakan oleh beberapa orang wanita yang sudah berkeluarga. Masing-masing penari membawa sebuah bambu yang menggambarkan sebagai alu untuk menumbuk padi, dari ketukan bambu tersebut dihasilkan irama yang merdu untuk dinikmati.
Makanan khas yang ada di Jembrana Bali
Masakan satu itu paling terkenal didaerah Bali. Lawar merupakan campuran antara sayur-sayuran yang direbus, parutan kelapa yang dipanggang, dan daging cincang yang telah dibumbui. Adapun daging yang biasa digunakan adalah daging ayam, sapi, itik, dan babi. Kemudian untuk sayurnya dari pepaya muda, buah nangka muda, daun jarak dan kacang-kacangan.
Merupakan sajian menu makanan khas Bali yang dipanggang dalam api. Ayam Betutu sering disajikan dalam upacara keagamaan dan upacara adat di Bali serta sebagai hidangan dan dijual. Anda bisa temukan di warung-warung makan, restoran, ataupun di hotel-hotel Bali.
Ciri khas dari Jembrana Bali
Makepung berasal dari bahasa Bali yang artinya berkejar-kejaran. Dua pembalap masing-masing memacu dua ekor kerbau yang menarik sebuah cikar. Kerbau-kerbau tersebut dihias sedemikian rupa dan menggunakan sebuah genta besar yang terkalung di lehernya. Pembalap menggunakan baju adat Bali, sarung poleng dan memakai ikat kepala bercorak khas Bali.Keseruan makepung ini dimulai ketika wasit mengibaskan bendera tanda balapan dimulai. Pembalap segera melaju di lintasan satu jalur di sekitar persawahan. Panjang lintasan biasanya sekitar 1-2 km dan bentuk lintasan tidak hanya lurus namun juga ada tikungan-tikungan yang membuat penonton akan menahan nafas melihat para pembalap melintasi tikungan tersebut dengan kecepatan tinggi. Tidak seperti balapan lain dimana pemenang ditentukan saat siapa tercepat menyentuh garis finish, pada makepung pemenang ditentukan dari jarak antar pembalap. Pembalap kedua dilepas oleh wasit dengan jarak 10 meter dari pembalap pertama. Kedua pembalap akan memacu kerbau-kerbau mereka dan di saat menyentuh garis finish nanti apabila pembalap kedua berjarak kurang dari 10 meter dari pembalap pertama maka pembalap kedualah yang ditetapkan sebagai pemenang. akepung ini diadakan di kabupaten Jembrana, Bali sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar. Biasanya dilaksakan mulai bulan Agustus sampai bulan Oktober. Pertandingan diadakan di bergilir di tiap kecamatan. Pada puncak pertandingan di bulan Oktober akan memperebutkan Piala Gubernur dan akan diikuti oleh ratusan pembalap dari semua wilayah di Jembrana. Untuk dapat mengabadikan momen-momen indah di Makepung disarankan untuk datang lebih awal karena balapan ini dimulai sekitar jam 07.00 WITA dan selesai jam 10.00 WITA. Penonton baik lokal maupun wisatawan manca dapat menyaksikan dari pinggir jalur balapan dengan jarak yang cukup dekat, oleh sebab itu perlu berhati-hati dan melihat kanan kiri agar tidak tertabrak oleh kerbau berkecepatan tinggi. Bermula dari tradisi yang diselenggarakan para petani untuk hiburan di antara mereka setelah panen di awal tahun 1930, saat ini tradisi makepung telah menjadi acara rutin dan didukung oleh pemerintah setempat sebagai agenda wisata tahunan. Berkat promosi yang baik dan melalui bidikan para fotografer yang diunggah di dunia maya, makepung telah dikenal di seantero dunia.
Sumber : http://www.jembranakab.go.id/index.php?module=kesenianhttp://www.wisatahotelbali.com/2014/10/makanan-khas-bali.htmlhttps://rananusantara.wordpress.com/culture/makepung-tradisi-asli-jembrana-menuju-pentas-dunia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar